Sunday 28 September 2014

Pengertian Konseptual Filsafat Ilmu

Filsafat.
secara etimologis, istilah filsafat, yang searti dengan kata Falsafah (bahasa Arab) dan Philosophy (bahasa Inggris), berasal dari kata Philosophia (bahasa Yunani). Kata Philosopia merupakan perpaduan dari kata philos dan sophia. Philos berarti kekasih atau sahabat, sedangkan Sophia berarti kebijaksanaan atau kearifan atau pengetahuan. jadi, secara harafiah PHILOSOPHIA dapat berarti yang mencintai kebijaksanaan atau sahabat pengetahuan (Rapar, 1996)

pengertian filsafat adalah suatu kajian secara :
- rasional
- kritis
- radikal : mendalam, mendasar, berasal dari kata radic (akar)
- kompehensif : bersifat menyeluruh
- sistematis
terhadap segala sesuatu yang ada dan kemungkinannya untuk mencapai kebenaran dan kebijaksanaan (kebijaksanaan : supaya arif, tidak arogan, dan sadar diri)

Filsafat adalah suatu kajian tentang :
- hubungan timbal balik
- jawaban atas pertanyaan
- seni bertanya, bersifat mendalam (intensif) dan meluas (ekstensif)
- tiada batas/tak terbatas
- radikal (mendalam) dan esensial

ilmu adalah pengetahuan denga syarat-syarat :
- obyektif : Mengutamakan kesesuaian pengetahuan dengan realitas obyeknya
- empirik : Didukung oleh pengalaman (fakta)
- Rasional : logika sebagai alatnya
- metode : observasi/eksperimen, perumusan masalah, penyusunan kerangka pemikiran, hipotesis, verifikasi, kesimpulan
- sistematis : interaksi antara fakta, teori, dan metodenya
- akumulatif : kumpulan pengetahuan yang berstruktur, bersifat tentative (self controle)
- universal : subyek terbuka untuk dipelajari secara umum tetapi terikat etika profesi bila berbicara secara profesional, obyek teorinya mencakup untuk semua realitas yang bersangkutan

jadi ilmu adalah pengetahuan yang rasional, empirik, obyektif, sistematis terhadap aspek realita tertentu dengan menggunakan suatu metode yang tepat untuk mendapatkan kebenarannya dan kebijaksanaannya.

filsafat ilmu adalah suatu tinjauan kritis filosofis terhadap ilmu pengetahuan yang dilakukan melalui pendekatan :
- ontologis (berdasarkan substansi atau hakekat obyek formalnya),
- epistemologis (metodologisnya)
- aksiologis (pemanfaatnya)

Logika
logika berasal dari bahasa Yunani, dari kata sifat logike atau kata bendanya logos. logos berarti pikiran, kata sebagai ungkapan pikiran, pengetahuan, dan ilmu pengetahuan.
logika adalah salah satu cabang filsafat yang mempelajari :
- metode-metode : jalan yang kita tempuh, langkah-langkah, tahapan-tahapan
- azas-azas : prinsip-prinsip kebenaran, fundamental, kebenaran yang hakiki
- aturan-aturan
yang harus dipenuhi untuk dapat berfikir secara tepat, lurus, benar dan jernih
logika dapat dibedakan

logika dapat dibedakan dalam 2 arti :
1. Logika naturalis atau logika biasa, yaitu logika dalam kehidupan sehari-hari. inti pengertiannya adalah masuk akal (reasonable) - bisa diterima akal
2. Logika ilmiah (Logica scientifica) adalah suatu kegiatan intelektual (rasional) yang sistematis serta terikat oleh aturan-aturan prosedur (metode) tertentu untuk memperoleh pengetahuan atau kebenaran dalam bidang tertentu.

obyek material (materi-materi yang dipelajari) logika adalah kegiatan berfikir manusia yang mencakup :
- Pengertian-pengertian (konsep)
- hubungan antar pengertian (proposisi-hubungan antar konsep)
- kesimpulan (argumentasi)

tujuan mempelajari logika adalah :
1. agar dapat membedakan cara berfikir yang tepat dan tidak tepat (sesuai aturan yang berlaku)
2. dapat menguji ketepatan cara berfikir dengan menggunakan metode dan teknik yang tepat
3. agar dapat merumuskan secara eksplisit azas-azas berfikir yang sehat dan jernih (tidak terkontaminasi oleh hal-hal dari luar)

azas-azas dalam mempelajari logika :
1. hirarkis: bertahap/bertingkat dimulai dari tingkat yang sederhana, misalnya dimulai dari pemahaman tentang term-term, kemudian proposisi-proposisi dan akhirnya tentang argumentasi
2. teori dan praktis, artinya perlu mempelajari aturam-aturan berfikir valid serta penerapan dalam pemikiran.
3. aktif, artinya perlu latihan-latihan dalam praktek pemikiran dan argumentasi. jadi tidak hanya mendengar dan melihat saja.

permasalahan logika antara lain menyangkut pengertian berpikir dan berpenalaran.
menurut Liang Gie, berfikir atau thingking adalah serangkaian proses mental yang banyak macamnya seperti mengingat-ingat kembali suatu hal, berkayal, menghafal, menghitung dalam kepala, menghubungkan beberapa pengertian, menciptakan suatu konsep atau mengira-ira pelbagai kemungkinan.
sedangkan penalaran yaitu proses dari budi manusia yang berusaha tiba pada suatu keterangan baru dari suatu atau beberapa keterangan lain yang telah diketahui dan keterangan yang baru itu mestilah merupakan urutan kelanjutan dari sesuatu atau beberapa keterangan yang semula itu.
keterangan semula = premis
keterangan baru = kesimpulan
jika premis benar maka kesimpulan benar
pemikiran dan penalaran berkaitan dengan usaha akal budi manusia untuk mendapatkan kebenaran pengetahuannya.

kebenaran : de facto kebenaran berdasarkan fakta
kesahihan/validitas : de yure kebenaran secara yuridis

Menurut Aristoteles ada 3 macam prinsip dasar dalam kegiatan akal budi. prinsip tersebut saling meneguhkan untuk mendekati suatu realitas atau benda, yaitu:
1. prinsip identitas (principium identitatis = law of identity) semua benda identik dengan dirinya sendiri. suatu benda tidak mungkin berlainan dengan dirinya senidri pada tempat dan waktu yang bersamaan. misal A adalah A, apabila A=B, B=C, maka A=C
2. Prinsip kontradiksi (principium contradiction) menyatakn dua sifat berlawanan tidak dapat ada pada suatu benda pada saat dan tempat yang sama. (negasi/bentuk negatif). misalnya : saya lulus dan sekaligus tidak lulus ujian. hitam dan bukan hitam (bukan putih, putih bukan bentuk negasi hitam), tinggi dengan tidak tinggi (pendek bukan bentuk negasi, karna tidak tinggi masih ada kata "sedang dan pendek")
3. prinsip penyisihan kemungkinan ketiga (prinsipiun exclusi tertii = law of excluded midle) segala sesuatu haruslah positif atau negatif, kemungkinan lain )ketiga) tidak ada. misalnya saya lulus atau tidak lulus ujian (salah satu dari pernyataan tersebut pasti benar)

Teori-teori kebenaran
1. Teori Koherensi : keadaan saling berhubungan merupakan ukuran bagi kebenaran
2. Teori Korespondensi : kesesuaian antara proposisi/pengetahuan dengan fakta atau kenyataan
3. Teori Empirisme : kebenaran berdasarkan pengalaman lahir dan batin
4. Teori Rasionalisme : kebenaran yang memiliki kepastian secara jelas dan terpilah-pilah
5. Teori Kritisme : mengandalkan pada kritik/ pertimbangan (merupakan reaksi dari teori empirisme, dan rasionalisme serta dogmatis, kritik terhadap pengalam dan rasio)
6. Teori Pragmatis : ukuran kebenaran terletak pada kegunaan dalam kehidupan manusia
7. Teori Konsensus : norma kebenaran adalah kesepakatan atau persetujuan bersama atas dasar rasionalitas dan argumen tertentu
8. Teori Dogmatis : kebenaran diterima sebagaimana adanya dalam keyakinan (tidak ada kritik)
9. Teori Scientisme : kebenaran secara ilmiah dengan syarat-syarat : obyektif, empiris, rasional, methodis, sistematis, akumulatif, dan universal

Menurut Jacques Maritain, 1937, kegiatan akal budi manusia melalui 3 tahap:
1. aprehensi sederhana (simple aprehension) melalui proses abstraksi akhirnya menghasilkan konsep (ide).
2. Keputusan (judgement) menghasilkan proposisi
3. penalaran (reasoning) menghasilkan argumen/argumentasi

TAHAP 1

Konsep
konsep atau kata kerjanya concipere berarti menangkap, mencakup, mengandung atau kata benda nya concipere berarti tangkapan
konsep dapat dimengerti sebagai perwakilan universal dari sejumlah objek yang sekelas atau yang memiliki ciri-ciri esensial yang sama. setiap konsep memiliki aspek komprehensi (konotasi) dan ekstensi (denotasi).
Komprehensi adalah ciri-ciri atau unsur-unsur yang membentuk (konsitutif suatu pengertian tertentu.
Ekstensi adalah ruang lingkup atau cakupan yaitu sejumlah obyek yang tercakup dalam konsep tersebut, dibedakan secara universal, partikular, dan singular.
antara komprehensi dan ekstensi berlaku hukum berlawanan, semakin banyak komprehensinya semakin sedikit ekstensinya. semakin sedikit komprehensinya maka semakin besar ekstensinya.
contoh
- manusia (cakupan luas, ciri-ciri kecil)
- manusia cerdas
- manusia cerdas yang menjadi mahasiswa
- manusia cerdas yang menjadi mahasiswa di STP Bandung (ciri-ciri banyak, cakupan kecil)

abstraksi
abstraksi berawal dari realita menurut aristoteles, realita dibagi menjadi substansi/esensi dan aksiden/sampiran. substansi adalah sesuatu yang adanya pada beradanya suatu benda, bersifat universal.
sedangkan aksiden terdiri atas 9 macam yaitu:
- kuantitas = jumlah (denotasi)
- kualitas = mutu
- aksi = kecendrungan mempengaruhi yang lain
- pasi = kecendrungan dipengaruhi yang lain
- relasi = ada hubungan dengan realita yang lain. hubungan tanpa syarat (kategoris), hubungan dengan syarat/kondisional (hipotesis), hubungan berdasarkan sebab akibat (kausalitas), hubungan maksud tujuan (final)
- lingkungan = segala realitas yang mengelilingi realitas tertentu
- ruang = volum
- waktu = dimensi waktu adalah perubahan
- keadaan = kesesuaian dengan sesuatu

definisi
definisi adalah batasan pengertian tentang sesuatu hal (konsep) secara singkat dan jelas.
nama konsenya disebut definendum
nama rumusan penjelasannya disebut definen
secara umum konsep dibedakan menjadi:
- definisi nominal : analisa nama suatu konsep yang didefinisikan
- definisi real : uraian tentang unsur-unsur pokok atau ciri-ciri utama konsep tersebut.

klasifikasi
klasifikasi adalah penguraian konsep berdasarkan perbedaan atau ciri khasnya dan menyatukannya berdasarkan kesamaan-kesamaannya.


TAHAP 2

Proposisi
Proposisi adalah suatu pernyataan antara dua konsep yang dapat bernilai benar atau salah. pernyataan hubungan tersebut merupakan pengiyaan (afirmatif) atau penyangkalan (negasi)
konsep dalam proposisi disebut term

unsur-unsur proposisi
1. Quantifier (Q) dibedakan menjadi universal (semua, seluruh) dan partikular (sebagian, beberapa)
2. term Subyek (S)
3. Kopula (K) hubungan antara subyek dan predikat misalnya adalah atau adalah bukan
4. term Predikat (P)

bentuk-bentuk proposisi
- universal afirmatif, semua S adalah P lambangnya A
- partikular afirmatif, beberapa S adalah P lambangnya I
- universal negasi, semua S adalah bukan P, lambangnya E
- partikular negasi, beberapa S adalah bukan P, lambangnya O

Distribusi Term
- proposisi A, subyek distributif
- proposisi E, dua-duanya distributif
- proposisi I, tidak ada yang distributif
- proposisi O, predikat distributif

proposisi sederhana dan majemuk
- proposisi sederhana terdiri atas satu subyek dan satu predikat
- proposisi majemuk tersusun atas dua atau lebih proposisi sederhana

  • proposisi hipotetikal- jika, maka
  • proposisi alternatif - atau
  • proposisi disjuntif - adalah tidak benar bahwa....dan...
  • proposisi konjungtif- dan
TAHAP 3

Argumentasi
argumentasi adalah rangkaian proposisi yang terdiri atas premis-premis (anteseden) dan kesimpulan (konsekuen)

berdasarkan jumlah premisnya, penyimpulan/argumentasi dapat dibedakan menjadi penyimpulan langsung dan penyimpulan tidak langsung

Penyimpulan langsung
- oposisi



tabel kebenaran oposisi

- konversi
penyimpulan langsung dengan cara mengubah subyek premisnya (premisnya disebut konvertend) menjadi predikat kesimpulannya (kesimpulannya disebut konverse) dan predikat premisnya menjadi subyek kesimpulannya, tanpa mengubah artinya. nilai suatu subyek atau predikat adalah sederajat.
a. konversi penuh
tanpa mengubah kuantitasnya, artinya kuantitas konverse sama dengan konvertendnya
- E menjadi E
contoh : semua meja buka kursi, semua kursi bukan meja
- I menjadi I
contoh : beberapa penari adalah mahasiswa, beberapa mahasiswa adalah penari
b. konversi sebagian dengan mengubah kuantitasnya, E menjadi O dan A menjadi I

- obversi
terjadi perubahan kualitas (afirmatif/negatif), A menjadi E, E menjadi A, I menjadi O, O menjadi I

Penyimpulan tidak langsung
- silogisme
- induksi
- abduksi

SILOGISME
Silogisme adalah penyimpulan deduktif tidak langsung yang kesimpulannya ditarik dari hanya dua premis saja (premis mayor dan premis minor)
aturan dasar silogisme:
1. silogisme terdiri atas hanya 3 proposisi (premis mayor, premis minor, dan kesimpulan)
2. tiap proposisi dirumuskan dalam salah satu proposisi tradisional (A,E, I, O)
3. silogisme hanya memuat 3 term yaitu term mayor (predikat), medior (2x dalam premis), minor (subyek)
aksioma :
1. sekurang-kurangnya satu term tengah harus distributif
2. term yang distributif, harus distributif juga dalam premisnya
3. sekurang-kurangnya satu premis harus afirmatif
4. jika salah satu premis negatif, maka kesimpulan juga harus negatif
5. jika kedua premisnya afirmatif, maka kesmipulannya juga harus afirmatif
dalil:
1. sekurang-kurangnya satu premis harus universal
2. jika salah satu premis partikular, maka kesimpulan juga partikular
3. jika premis mayornya partikular, maka premis minornya harus afirmatif

bentuk, aturan, dan corak silogisme yang valid.
1. Sub-Pre ( m = subyek-predikat)
corak dan contoh yang valid:
- A.A.A 
A= semua mahasiswa adalah manusia-- mahasiswa merupakan term tengah dalam premis mayor
A= prodi SDP adalah (sebagian-tetapi tidak perlu ditulis) mahasiswa
A= kesimpulan : prodi SDP adalah manusia (kedua premis afirmatif, kesimpulan afirmatif)

- A.A.I
A= semua mahasiswa adalah manusia
A= semua penari adalah mahasiswa
I = kesimpulan : sebagian penari adalah manusia

- A.I.I
A= semua mahasiswa adalah manusia
I= beberapa penari adalah mahasiswa
I= kesimpulan : beberapa penari adalah manusia (dalil salah satu partikular, maka kesimpulan partikular)

- E.A.E
E= semua penari adalah bukan penyanyi
A= semua gadis adalah penari 
E= kesimpulan semua gadis adalah bukan penyanyi (aksioma salah satu premis negatif, kesimpulan negatif) 

- E.A.O
E= Semua penari adalah bukan penyanyi
A= semua gadis adalah penari
O= kesimpulan sebagian gadis adalah bukan penyanyi

- E.I.O
E= semua penari bukan penyanyi
I= beberapa gadis adalah penari
O= beberapa gadis adalah bukan penyanyi

2. Pre-Pre ( M= predikat-predikat)

corak dan contoh yang valid :
- A.E.E
A= semua mahasiswa adalah manusia
E= semua kucing adalah bukan manusia
E= semua kucing adalah bukan mahasiswa

- A.E.O
A= semua mahasiswa adalah manusia 
E= semua kucing adalah bukan manusia
O= beberapa kucing adalah bukan mahasiswa

- A.O.O
A= semua mahasiswa adalah manusia
O= beberapa kucing adalah bukan manusia
O= beberapa kucing adalah bukan mahasiswa

- E.A,E
E= semua kucing adalah bukan manusia
A= semua mahasiswa adalah manusia
E= semua mahasiswa adalah bukan kucing

- E.A.O
E= semua kucing adalah bukan manusia
A= semua mahasiswa adalah manusia
O= beberapa mahasiswa adalah bukan kucing

- E.I.O
E= semua kucing adalag bukan manusia
I= beberapa mahasiswa adalah manusia
O= beberapa mahasiswa adalah bukan kucing

3. Sub-Sub (M=Subyek-Subyek)


corak dan contoh yang valid:
- A.A.I 
A= semua penari adalah manusia
A= semua penari adalah guru
I = sebagian guru adalah manusia

- A.I.I
A= semua penari adalah manusia
I= beberapa penari adalah guru
I= beberapa guru adalah manusia
-  I.A.I
I= beberapa penari adalah manusia 
A= semua penari adalah guru
I= beberapa guru adalah manusia

- E.A.O
E= semua penari adalah bukan guru
A= semua penari adalah manusia
O= beberapa manusia adalah bukan guru

- E. I.O
E= semua penari adalah bukan guru
I= beberapa penari adalah manusia
O= beberapa manusia adalah bukan guru

- O.A.O
O= beberapa penari adalah bukan guru
A= semua penari adalah manusia
O= beberapa manusia adalah bukan guru

4. Pre-Sub (M=Predikat-Subyek)
corak dan contoh yang valid:
- A.A.I
A= semua manusia adalah mahluk Tuhan
A= semua mahluk Tuhan adalah mahasiswa
I= beberapa mahasiswa adalah manusia

- I.A.I
I= beberapa mahasiswa adalah mahluk Tuhan
A= semua mahluk Tuhan adalah manusia
I= beberapa manusia adalah mahasiswa

corak dan contoh yang valid :
- A.E.E
A= semua manusia adalah mahluk Tuhan
E= semua mahluk Tuhan adalah bukan batu
E= semua batu adalah bukan manusa

- A.E.O
A= semua manusia adalah mahluk Tuhan 
E= semua mahluk Tuhan adalah bukan batu
O= beberapa batu adalah bukan manusia

corak dan contoh yang valid :
- E.A.O
E= semua batu adalah bukan manusia
A= semua manusia adalah mahluk Tuhan
O= beberapa mahluk Tuhan adalah bukan batu

- E.I.O
E= semua batu adalah bukan manusia
I= beberapa manusia adalah mahluk Tuhan
O= beberapa mahluk Tuhan adalah bukan batu


Ilmu dalam pendekatan Filsafat
- pendekatan ontologis
- pendekatan epistemologis

  • perumusan masalah
  • penyusunan kerangka berfikir
  • perumusan hipotesis
  • pengujian(verifikasi)
  • penarikan kesimpulan

- pendekatan aksiologis

penjelasan merupakan materi perkuliahan filsafat oleh Bapak B.Cs. Sungkono

1 comment:

Anonymous said...

Kalau yang penyimpulan tidak langsung deduktif seperti apa ya?

advertisment