Saturday 9 July 2011

ikuta toma















tapi di film






seribu spesies di papua terancam punah


KOMPAS.com — Lebih dari 1.000 spesies baru ditemukan para ilmuwan peneliti di Papua serta Papua Niugini dalam waktu 10 tahun terakhir. Sayangnya, keanekaragaman itu terancam kepunahan akibat tindakan-tindakan yang tidak bertanggung jawab.

Berdasarkan laporan terbaru yang disusun oleh World Wild Fund for Nature (WWF), peneliti telah menemukan sebanyak 218 spesies tumbuhan, 43 reptil, 12 mamalia, 134 amfibi, 2 burung, 71 ikan, dan 580 invertebrata. Dengan jumlah sebanyak itu, artinya ditemukan dua spesies setiap dua minggu.

Spesies-spesies baru tersebut ditemukan sepanjang 1998 hingga 2008 oleh kelompok-kelompok tim di berbagai lingkungan dalam pulau itu, mulai dari daerah hutan, perairan, hingga pesisir. "Melihat segi keanekaragaman hayati, pulau ini lebih mirip benua daripada pulau," cetus Neil Stronach, salah seorang perwakilan dari WWF Western Melanesia.

Sementara itu, Mark Wright, Conservation Science Adviser WWF, menyoroti bahwa, walau kekayaan hayati ini sangat memesona, ancaman kepunahan tidak mungkin dihindari. "Meski ada upaya maksimal yang dibangun oleh organisasi, seperti WWF, sangat jelas bahwa kita tidak bisa menyelamatkan semua spesies. Hutan akan terus ditebangi, sungai-sungai dibendung, dan pesisir pantai terus dibangun. Sejumlah spesies akan terhapus," kata Wright.

Pulau yang menampung Papua dan Papua Niugini (dunia internasional menyebutnya pulau New Guinea) merupakan pulau terbesar kedua di dunia setelah Greenland. Pulau ini diketahui memiliki ekosistem yang belum tersentuh. Kawasan hutan hujannya terbesar ketiga di dunia setelah Amazon dan Kongo. Pulau ini juga menjadi rumah bagi sekitar 6 hingga 8 persen spesies hewan yang ada di muka bumi.

Beberapa spesies menakjubkan yang terdapat di pulau tersebut adalah ikan hiu air tawar sepanjang 2,5 meter, kuskus bermata biru, kupu-kupu yang memiliki sayap terlebar, katak dengan gigi taring, lumba-lumba kepala bulat, dan ular buta. (National Geographic Indonesia/Gloria Samantha)
















sumber : sumber1
sumber2

Friday 1 July 2011

bawah samudra



1. Penyelaman Laut Dalam ( Deep Dive )

Hasil fotografi Magnus Lundgren

Seorang penyelam menjelajahi parit kontinental di Silfra , Iceland , 2010 . Gambar ini memenangkan Penghargaan
paling top dalam kategori Penyelam di acara tahunan ke 4 Kompetisi foto bawah laut Internasional Indonesia.

Dan kompetisi ini dihargai $ 35000 ( $_$ )




2. Udang Belalang Melindungi Telur

Hasil fotografi Stephen Holinski

Gambar dari udang belalang yang menjaga telurnya di Anilao , Filipina , yang meraih penghargaan top untuk
kategori “Compact Cameras” . Spesies ini dikenal karena warnanya yang tidak tampak oleh manusia dan
binatang lainnya




3. Ikan Singa yang sendirian . , Temeni dong gan

Hasil Fotografi Amir Stern

Seekor ikan singa berenang diantara gerombolan ikan kaca di Laut merah mesir . Foto ini memenangkan posisi ke 3
untuk kategori terumbu karang



4. Kuda laut yang baru lahir

Hasil fotografi Lazaro Ruda

Ini favorit gua. Seekor kuda laut yang baru lahir keluar dari bapaknya
di Pulau Singer , Florida ini memenangkan posisi 3 dari kategori ” Tingkah laku Binatang”

Kuda laut jantan punya kantongdi perutnya yang bisa membawa 2000 BAYI SEKALIGUS. Kehamilan ini
berlangsung 10 – 25 hari tergantung dari spesiesnya





5. Penyu yang terjebak

Hasil fotografi Ramón Domínguez

Berjudul Kesedihan bawah laut , foto kura2 yang terjebak jaring di laut Cortez ini memenangkan
juara 3 untuk kategori “Konservasi lingkungan”.

6 dari 7 spesies kura2 laut yang diketahui dicatat oleh International Union for Conservation of Nature’s Red List sebagai spesies yang terancam punah .


6. Belut Bermata Biru

Hasil Fotografi Michael McEvoy

Foto Close Up dari belut Moray bermata biru di Indonesia ini memenangkan penghargaan terhormat
untuk kategori “Penghuni Indonesia” . Ikan ini diketahui bisa tumbuh sampai 1.5 m .




sumber :

advertisment