Monday, 5 December 2011

trend kuliner

Trend kuliner Indonesia

Sewaktu saya dan teman-teman beberapa kali ikut kegiatan hima di kampus, yaitu English Club, ada sesi pertanyaan, kami pun iseng iseng bertanya soal makanan Indonesia yang disukai wisatawan asing kepada Guest lecturer pada hari itu, Mrs. Sonya Issolah yang berasal dari Perancis. Beliau pun menjawab bahwa beliau sendiri sangat suka makanan Indonesia khusus nya gulai. Padahal kita tau, makanan Perancis sangat terkenal akan kelezatannya, mewah dan harga yang sangat mahal. Beliau juga berkata bahwa banyak wisatawan asing yang sangat suka masakan Indonesia yang memiliki cita rasa bumbu yang kuat serta tampilan yang unik bagi mereka.

Setiap wisatawan asing yang datang ke Indonesia, pasti akan merasa penasaran untuk menicipi makanan khas Indonesia. Mereka pun akan mencicipi makanan Indonesia, lalu diantara sekian banyak makanan itu, pastilah ada yang mereka favoritkan. Akan tetapi karena terbilang baru bagi mereka, seringkali mereka kesulitan melafalkan nama masakan Indonesia tersebut, oleh sebab itu banyak makanan Indonesia yang dibuat nama barunya oleh wisatawan asing tersebut. Contohnya, gado-gado karena pelafalan yang cukup sulit bagi mereka, mereka menyebut gado-gado menjadi “Indonesian Salad”. Mereka juga menyebut makanan khas Jawa yang terkenal karena kuahnya yang hitam pekat yaitu rawon disebut “black Soup”. Mungkin kita beranggapan itu sangat aneh, tapi ya itulah kenyataan bahwa nama masakan Indonesia terbilang cukup sulit pelafalan dan pengucapannya bagi orang asing.

Gimana sih caranya supaya kuliner Indonesia bisa jadi kuliner kelas dunia?

Menurut saya pribadi, kuliner di Indonesia sudah mampu untuk bersaing di kelas dunia. Kuliner Indonesia juga memiliki daya tarik tersendiri bagi masyarakat asing, kususnya Eropa seperti contoh yang saya paparkan diatas. Akan tetapi strategi marketing kita masih sangat kurang, masih banyak masyarakat Indonesia yang kurang peduli akan kulinernya. Saya pun sering menemukan para kaum muda atau ABG yang sama sekali tidak mengetahui kuliner khas dari daerah asalnya. Jadi ada baiknya kita sebagai generasi penerus lebih mengetahui tentang kuliner Indonesia serta lebih memasarkan kuliner Indonesia ke dunia Internasional.

Jadi mulai sekarang, kita buat trend kuliner Indonesia. kita harus bilang basi, ketinggalan jaman, kuno sama semua orang yang belum cobain makanan Indonesia. Gimana?

Misalkan : Trend surabi di daerah Setiabudhi Bandung. Kita harus bertanya kepada teman-teman kita “Apa kamu udah pernah cobain surabi yang beraneka rasa?” Kalo mereka jawab belum, bilang bahwa kamu ketinggalan jaman deh. Selain murah, enak juga loh.

Karena jadi trend pasti akan dicari semua orang kan?

Ada baiknya juga memasukkan makanan Indonesia di menu hotel berbintang. Sebagai informasi disalah satu hotel berbintang di kawasan Jakarta Utara yang merupakan hotel yang dimiliki oleh pengusaha asli Indonesia, mereka memasukan Soup buntut atau Oxtail soup sebagai menu favorit di hotel tersebut. Dan tidak bisa dipungkiri bahwa soup buntut tersebut menjadi makanan yang paling banyak dipesan oleh wisatawan asing, tidak hanya yang menginap di hotel tersebut, melainkan wisatawan asing yang hanya berkunjung untuk mencicipi soup buntut yang terkenal di hotel tersebut. Sekarang hotel tersebut sangat terkenal di dunia internasional karena kuliner khas Indonesianya.

Mungkin kedepannya kita sebagai generasi muda dapat membuat perusahaan frencaise yang bergerak di bidang kuliner Indonesia dan memiliki pasar di mancanegara seperti halnya perusahaan kuliner makanan junkfood dari Amerika Serikat yang sekarang sangat mendunia.

9 comments:

Unknown said...

woaaaaaa. . .kuliner ya. . .
solo punya banyak hehehe

Unknown said...
This comment has been removed by the author.
Unknown said...

iya solo juga punya makanan yang khas.
kalo imaku paling suka nasi liwetnya

Unknown said...

Nasi liwet yah. . .bole bole
kalo jakarta kerak telor yah. . .harus di budayain tuh

Unknown said...

untungnya kerak telor sudah menjadi tradisi setiap tahun dalam acara Pekan Raya Jakarta

Unknown said...

solo juga udah mule banyak tuh penjual kerak telor. . .
hmmm kalo bakmi ketoprak???

Unknown said...

bakmi ketoprak ada ya? setahu saya ketoprak aja
biasanya jarang di jual di Jawa Tengah atau Jawa Timur. banyak orang yang ketika ditanya ketoprak, hanya tahu kalau itu seperti sebuah opera

Unknown said...

di solo ada. . .ada bakmi nya sih jadi lebih akrab manggil bakmi ketoprak. . .lagian dengan begitu bisa bedain mana makanan mana seni ^___^

Kreasi Marie said...

ada juga kreasi resep lainnya di http://www.kreasimarie.com/home/

advertisment