Saturday, 31 July 2010
cerita "om...pakaikan aku baju merah"
dalam pekerjaan rangkapku sebagai penyidik dan penyedia peralatan kesehatan, aku bekerja menanganisejumlah anak yang tertular virus penyebab AIDS. pertalianku dengan anak-anak istimewa ini merupakan karunia dalam hidupku.. mereka mengajarku berbagai hal, tapi aku terutama belajar bahwa keberaian besar ditemukan dalam paket kecil.
marilah ku ceritakan tentang Tyler.
Tyler lahir dengan tertular HIV dan ibunya juga tertular. Sejak awal kehidupannya, ia tergantung pada pengobatan yang
membuatnya bertahan hidup. Waktu ia berusia 5 (lima) tahun, sebuah selang dimasukkan lewat operasi kedalam pembuluh darah
didadanya. Selang ini disambungkan pada sebuah pompa yang dibawanya dalam tas punggung kecil.
Obat-obatan dikaitkan pada pompa ini secara terus menerus dan dikirimkan melalui pipa kedalam aliran darahnya.
Sewaktu-waktu ia juga membutuhkan oksigen tambahan unutk membantu pernafasannya.
Tyler tidak mau menyerah sesaatpun masa kanak-kanaknya pada penyakit yang mematikan ini.
sudah tak aneh lagi menemukannya bermain dan berlari-lari dihalaman belakang, mengenakan tasnya yang penuh obat dan menyeret tangki oksigen dalam kereta kecilnya. Semua yang mengenal Tyler kagum pada kebahagiaan murninya untuk dapat hidup dan kekuatan yang didapatnya dari sikapnya itu.
Ibu Tyler sering menggodanya dengan mengatakan padanya bahwa ia bergerak begitu cepat sehingga dia harus memberinya pakaian merah. Dengan begitu, kalau sang ibu mengintip kluar jendela untuk memeriksanya bermain dihalaman, ia bisa menemukannya dengan cepat.
Penyakit menakutkan ini akhirnya menguras tenagadari orang yang bahkan mirip dinamo kecil seperti Tyler. Sakitnya kian parah , dan sayangnya begitu pula ibunya yang tertular HIV. Pada waktu ia kelihatan jelas bahwa ia tak akan bertahan hidup, ibu Tyler berbicara padanya tentang kematian. Ia menghiburnya dengan mengatakan pada Tyler bahwa dirinya juga akan mati dan cepat menyusulnya kesurga.
Beberapa hari sebelum kematiannya, Tyler memberiku isyarat untuk mendekat keranjang rumah sakitnya dan berbisik," Aku bakal mati sebentar lagi. Aku tidak takut!kalau aku mati, aku mau dipakaikan baju merah. mama janji akan menyusul kesurga. aku pasti sedang main waktu mama datang, dan aku ingin memastikan bahwa mama bisa menemukanku."
*sumber : perutusan murid-murid Yesus 2B
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comment:
mantap...
tukang dual ternyata pny jiwa sosial yg tinggi.
like this deh.. d(^0^)b
Post a Comment